Saham Antm Apakah Bagus

Saham Antm Apakah Bagus

Penjualan Sigaret Kretek Mesin (SKM)

Penjualan SKM GGRM pada kuartal I 2023 mencapai Rp27,03 triliun, mengalami kenaikan sebesar 1,20 persen dibandingkan dengan kuartal I 2022. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan penjualan produk SKM.

Laporan Keuangan ANTM 2022

Meskipun harga sahamnya menunjukkan penurunan yang cukup kuat sepanjang paruh awal tahun 2022, namun kondisi keuangan ANTM relatif lebih baik dibandingkan dengan tahun 2021. Hasil penjualan perusahaan ini sepanjang tahun 2022 meningkat sebesar 19% dari Rp38,45 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp45,93 triliun pada tahun 2022.

Tidak hanya penjualan, laba bersih perusahaan ini juga meningkat sebesar 105% dari Rp1,86 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp3,82 triliun pada tahun 2022. Emas dan nikel masih menjadi dua komoditas tambang ANTM dengan volume dan nilai penjualan tertinggi pada tahun 2022. Penjualan logam mulia emas berhasil berkontribusi terhadap 69% pendapatan perusahaan dengan nilai volume penjualan 34,97 ton emas, total penjualan mencapai Rp31,63 triliun. Pada tahun 2022, produksi emas Antam juga menjadi total produksi tertinggi sepanjang masa dengan volume mencapai 1,27 ton emas.

Nikel disisi lain, berhasil menjadi posisi kedua dengan nilai penjualan sebesar Rp6,85 triliun atau sebesar 15% dari total pendapatan perusahaan. Baik penjualan emas, nikel, maupun bahan tambang lainnya pada tahun 2022 perusahaan ini fokus pada pasar domestik yang memang menunjukkan tren peningkatan pada dua segmen tersebut.

Baca juga: Contoh & Cara Analisis Fundamental Saham

Kamu dapat membeli saham Antam di aplikasi Alpha Investasi:

Baca juga: Tips & Cara Beli Saham untuk Pemula

PT Cibaliung Sumberdaya (Eksplorasi, Konstruksi dan Pengembangan Tambang, Penambangan, Produksi, Pengolahan dan Pemurnian, Pengangkutan dan Penjualan di Industri Emas - 100%) PT International Mineral Capital (Jasa dan Perdagangan - 100%) PT Gag Nikel (Eksplorasi dan Operator Tambang (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (Eksplorasi dan Operator Tambang Batubara (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Feni Haltim (Perdagangan, Pembangunan dan Jasa (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Borneo Edo International Agro (Perkebunan, Perindustrian, Pengangkutan Hasil Perkebunan, Perdagangan dan Jasa (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Gunung Kendaik (Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian, Pengangkutan Darat, Jasa, Pertambangan dan Percetakan (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Nusa Karya Arindo (Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Sumberdaya Arindo (Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Antam Energi Indonesia (Jasa, Perdagangan, dan Perindustrian (kepemilikan Tidak Langsung) - 100%) PT Kawasan Industri Antam Timur (Jasa Manajemen Kawasan Industri (kepemiikan Tidak Langsung) - 100%) PT Indonesia Chemical Alumina (Pengolahan dan Pemurnian Hasil Tambang Bauksit Menjadi Produk Alumina, Pengangkutan, Perdagangan dan Pendistribusian Produk Alumina - 100%) Asia Pacific Nickel Pty. , Ltd. (Perusahaan Investasi - 100%) PT Indonesia Coal Resources (Perdagangan, Transportasi dan Jasa Tambang Batubara - 100%) PT Antam Resourcindo (Eksplorasi dan Operator Tambang - 99.98000336%) PT Mega Citra Utama (Konstruksi, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian dan Pertambangan - 100%) PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (Pengolahan Stainless Steel - 100%) PT Borneo Edo International (Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian dan Pertambangan - 100%) PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa (Eksplorasi dan Operator Tambang - 100%)

Berinvestasi dalam saham memerlukan penelitian yang komprehensif: Anda harus mempelajari dengan cermat seluruh data yang tersedia, antara lain keuangan perusahaan, berita terkait, dan analisis teknikalnya. Jadi analisis teknikal untuk ANEKA TAMBANG menunjukkan peringkat beli untuk hari ini, dan peringkat 1 minggunya adalah pembelian. Karena kondisi pasar yang rentan terhadap perubahan, sebaiknya anda melihat lebih jauh ke masa depan — berdasarkan peringkat 1 bulan, saham ANEKA TAMBANG menunjukkan sinyal beli. Lihat selengkapnya tentang

untuk analisis yang lebih komprehensif.

Jika anda masih ragu, cobalah untuk mencari inspirasi di

$IHSGChester Bennington, dia bukan pemain saham di wallstreet. Tapi vokalis cukup mengesankan, setidaknya buat gw, krn range vokalnya lebar luar biasa dengan karakter ciamik. Performa panggung very cool ketika pertama kali menyaksikannya live di Ancol.Hey, apa hubungannya sama saham? 😆Aura Kasih pernah mendadak hits lho, cuma gara2 lagunya mirip dgn lagu Linkin Park yg satu ini.Coba sesekali dengerin lagunya yg berjudul,"Breaking the Habit"dengar lirik lagu ini baik2, ada pesan bagus di di situ, yg mungkin berguna menemani dan mengawalmu dalam mereguk pahit dan manisnya bursa. Lho tentang apa? Be different!note: sy mohon maaf akun ini tdk untuk difollow, tidak akan pernah ada stockpick, pom2 dsb. buat baca2 aja ok. Lets Rock 😆🍻🤟🏻$TLKM $ANTM (tag ngasal loh ini)

EMAS 1.517.000   0   0,00%

USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%

IDX 7.325   -69,45   -0,94%

KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%

LQ45 866   -9,18   -1,05%

ISSI 225   -1,80   -0,79%

IDX30 443   -4,72   -1,05%

IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%

IDX80 126   -1,29   -1,01%

IDXV30 131   -0,17   -0,13%

IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

{{ vm_calculate_per(vd_modal.plan.code).per_adjusted_decimal }}

Pernah dengar tentang Gudang Garam? Saham Gudang Garam diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GGRM. Kapitalisasi pasar dan harga saham GGRM yang terbilang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut nilai pasarnya sangat besar.

Bahkan, evaluasi kinerjanya menunjukkan bahwa GGRM mengalami pertumbuhan yang stabil, menghasilkan laba yang konsisten, dan memiliki kebijakan dividen yang menarik. Jadi, tak heran jika GGRM termasuk salah satu saham blue chip yang sayang untuk dilewatkan sebagai pilihan investasi.

Saham blue chip mengacu pada saham-saham dari perusahaan terkemuka, mapan, dan berkinerja baik yang diperdagangkan di bursa saham. Yuk, simak lebih jauh tentang saham GGRM Gudang Garam.

PT Gudang Garam Tbk. dengan kode saham GGRM adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang beroperasi dalam sektor industri tembakau. Sejak didirikan pada tahun 1958 di Kota Kediri, Jawa Timur, perusahaan ini dikenal luas di dalam negeri dan mancanegara sebagai penghasil rokok kretek berkualitas tinggi, suatu  jenis rokok khas Indonesia yang terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh.

Produk Gudang Garam bisa ditemukan dalam berbagai variasi, mulai dari sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM). Saat ini, Gudang Garam telah menjadi salah satu merek rokok kesohor yang sahamnya direkomendasikan sebagai investasi menjanjikan.

Baca juga: Ini Potensi Cuan Investasi Saham Seharga Tiket Konser Coldplay

Saham GGRM melantai di BEI pada Juli 1990 dengan harga Initial Public Offering (IPO) Rp 1.850 per lembar saham. Per Mei 2023, harga saham GGRM Rp27.600,00 per lembar dengan persentase perubahan 0,18 persen atau mengalami penurunan sebesar Rp50 dari harga sebelumnya.

Kapitalisasi pasarnya sangat besar, mencapai Rp53,1 triliun dengan Price to Earnings Ratio (PER) alias valuasi saham 14,48. Dalam setahun terakhir, kisaran harga saham tertinggi yang dicapai oleh GGRM adalah Rp32.125, sedangkan harga terendah Rp16.500.

Namun, puncak harga GGRM tertinggi  terjadi pada Maret 2019, yaitu di harga Rp93.500 per lembar. Bahkan, dalam 3 tahun terakhir, tren harga saham GGRM mengalami bearish mencapai Rp50 ribuan per lembar,  lalu Rp30 ribuan per lembar, hingga saat ini di tahun 2023 berada di posisi Rp20 ribuan per lembar.

Analisis Kinerja Keuangan Gudang Garam

Berikut rangkuman analisis kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2023.

Laba bersih GGRM pada kuartal I 2023 mencapai Rp1,96 triliun, mengalami peningkatan signifikan sebesar 82,33 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan performa yang kuat pada kuartal tersebut.

Pendapatan GGRM pada kuartal I 2023 naik sebesar 1,50 persen menjadi Rp29,73 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. Kenaikan pendapatan ini mendorong pertumbuhan laba bersih perusahaan.

Rekam Jejak Pembagian Dividen GGRM

Rekam jejak pembagian dividen GGRM menunjukkan konsistensi perusahaan milik Susilo Wonowidjojo ini dalam membagikan dividen kepada pemegang sahamnya, meskipun laba bersih dan kinerja pendapatan mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir.

Jika ditelisik, kebijakan GGRM mencakup pembagian dividen dengan rasio sekitar 20-40 persen dari laba bersih perusahaan. Dalam 10 tahun terakhir, GGRM konsisten membagikan dividen dengan pembayaran terakhir pada 28 Juli 2022 untuk tahun buku 2021.

Kala itu, GGRM membagikan dividen sebesar Rp2.250 per lembar saham atau total Rp4,32 triliun. Rasio pembayaran dividen pada tahun tersebut mencapai rekor tertinggi dalam lima tahun, yaitu 77,23 persen dari laba bersih. Riwayat pembagian dividen juga memperlihatkan GGRM secara konsisten membagikan dividen per saham sebesar Rp2.600 untuk tahun buku 2016-2020.

Meski begitu, penurunan laba bersih justru mengetren di 3 tahun terakhir. Pada akhir 2022, laba bersih GGRM adalah Rp2,77 triliun, mengalami penurunan sebesar 50,4 persen dibandingkan dengan 2021.

Untuk kinerja pendapatan, pendapatan total GGRM pada 2022 adalah Rp124,68 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai Rp124,88 triliun. Segmen penjualan sigaret kretek mesin di dalam negeri mengalami penurunan, sedangkan segmen sigaret kretek tangan mengalami pertumbuhan.

Sementara itu, kenaikan Beban Pokok Penjualan GGRM adalah sebesar 2,69 persen pada tahun 2022, yang disebabkan oleh meningkatnya cukai, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak rokok yang dibayarkan oleh perusahaan.

Baca juga: Pergerakan dan Cara Beli Harga Saham BBRI 1 Lot

Harga Saham ANTM dari Tahun ke Tahun

Sepanjang paruh awal tahun 2022, harga saham PT Aneka Tambang Tbk menunjukkan tren penurunan yang cukup kuat. Harga ANTM turun dari Rp2.900 per lembar hingga mencapai titik terendah di Rp1.750 per lembar pada Juli tahun 2022 lalu. Baru setelah Juli, harga saham berkode ANTM ini kembali meningkat secara perlahan. Kenaikan dan penurunan harga bukan hal yang baru pada saham ANTM.

Setelah sempat naik tajam pada awal dekade tahun 2000-an hingga mencapai harga Rp4.250 per lembar, harga saham Antam sempat anjlok pada tahun 2008 menyusul terjadinya krisis finansial dunia pada saat itu.

Sempat naik kembali sesudah krisis mereda, harga saham ANTM kembali mengalami penurunan sejak pertengahan tahun 2010 hingga lembahnya mencapai Rp314 per lembar pada 27 November 2015.

Baca juga: Berikut Harga Saham BBCA dalam 1 Lot, Tertarik untuk Membeli?

Biaya Pokok Penjualan

GGRM mencatatkan penurunan biaya pokok penjualan menjadi Rp25,37 triliun pada kuartal I 2023, turun sebesar 2,47 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Penurunan ini berkontribusi pada kenaikan laba kotor perusahaan.

Laba kotor GGRM meningkat sebesar 33 persen menjadi Rp4,35 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan efisiensi operasional dan kontrol biaya yang baik.

Total aset GGRM pada kuartal I 2023 mencapai Rp86,25 triliun, mengalami penurunan dari akhir 2022 sebesar Rp88,56 triliun.

Lot Saham Gudang Garam

Menurut data terbaru, berapa harga 1 lot saham Gudang Garam? Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan BEI dan berlaku di seluruh Indonesia, 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Jika harga saham GGRM adalah Rp27.600,00 per lembar, maka perhitungan harga 1 lot saham Gudang Garam pada Mei 2023 akan menjadi: Rp27.600,00 x 100 = Rp2.760.000,00.

Baca juga: Jajaran Saham Transportasi di BEI yang Layak Dibeli

Total Liabilitas dan Ekuitas

Total liabilitas GGRM turun menjadi Rp26,43 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan dengan akhir 2022, sedangkan ekuitas naik menjadi Rp59,81 triliun. Penurunan liabilitas dan peningkatan ekuitas menunjukkan perbaikan struktur keuangan perusahaan.

Baca juga: Rekomendasi Saham BUKA dan Prospeknya

Penjualan Sigaret Kretek Tangan (SKT)

Penjualan SKT GGRM naik sebesar 9,70 persen dari Rp2,04 triliun pada kuartal I 2022 menjadi Rp2,24 triliun pada kuartal I 2023. Pertumbuhan ini juga berkontribusi pada kinerja keuangan yang lebih baik.